sunset

sunset

Saturday, 10 January 2015

Bandung 1 Januari 2015

Aktivitas saat libur (lumayan) panjang akhir tahun awal tahun (25 Desember 2014 - 04 Januari 2015) kemarin, alhamdulliah cukup padet, maksudnya ga cuma leyeh-leyeh GJ di kasur hehe. Saya menghabiskan waktu di Singaparna (tempat tinggal Teteh saya dan keluarganya), berlibur di Icakan, pulang kampung ke Garut dan mengunjungi Bandung wajah baru :D 

Liburan ke Bandung ini dilatarbelakangi dengan berseliwerannya foto di Facebook yang menampilkan foto Mesjid Raya Bandung di Alun-Alun Bandung yang lapangannya sudah disulap oleh Walikota nya, bak lapangan bola di Eropa sana . Ah, jadi pengen ke sana. Nah, mulai nyari "korban" untuk berseliweran di Bandung, akhirnya ngajak adik saya dan adik sepupu saya, dua orang yang katanya sedang beranjak dewasa, jadi harusnya enak buat diajak jalan-jalan. hehe.. 

Kami berangkat dari rumah pukul 05:00 WIB karena kami hendak mengejar kereta api yang jadwalnya cuma satu kali sehari itu , kereta api Cibatu -Purwakarta via Bandung. Alasan saya memilih mode transportasi ini adalah selain menghindari macet juga untuk menghemat budget liburan hehehe, maklum isi dompet lumayan terkuras saat liburan akhir tahun keluarga kemarin ke mega wisata Icakan, Ciamis. 

Kami datang ke stasiun Leles 30 menit kemudian dan kereta api datang 15 menit kemudian. Sebenarnya waktu tempuh Garut- Bandung cuma sekitar 1 jam 30 menit saja, namun kereta api harus menunggu sekitar 1 jam di stasiun Leles untuk melaju karena harus menunggu kereta api-kereta api kelas eksekutif untuk melangkah maju duluan melewati stasiun Leles ini. Jadi, kereta api di berangkat dari stasiun Leles jam 06:45 dan sampai di stasiun Cikuda Pateuh Bandung pukul 08:15. 

Dari Stasiun Cikuda Pateuh, tujuan pertama kami langsung ke Mesjid Raya Bandung dengan naik Damri (Caheum - Cibereum) yang trayeknya lewat depan stasiun ini dan tepat melewati Alun-Alun Bandung. (Jaraknya dekat sebenarnya, saya bisa dengan jalan kaki ke sana. Namun, karena ada dua bocah yang khawatir capek akhirnya saya memutuskan naik Damri ini) . Berhenti di halte Alun-alun, langsung nemu spot foto yang bagus, #Taraaaaaaaa :)
Halte Alun-Alun Bandung
Dan Sesi foto-foto pun berlangsung terus selama kami di Bandung :) 
Masjid Raya Bandung yang lagi ngehits bingits :)
Tentu saja selfie :D
Gerbang Mesjid Raya Bandung
Museum Konperensi Asia Afrika #iyah, konperensi bukan konferensi hehe..
Jalan Braga
Jalan Braga
Asal Jempret, foto orang dan gedung sate nya ga jelas  waduh

Rehat sebentar di Taman Lansia
Gagal naek Bandros karena antrian tiketnya terlalu maknyus hahaha
Maen bentar di BIP :D
Makan di Waroeng Steak #murmer :)
Taman Jomblo atau Taman Pasopati

Depan Gedung Rektorat ITB




Thursday, 8 January 2015

Kereta api Jin- Wess (Cibatu-Purwakarta)

Kereta Api Ekonomi Lokal Cibatu -Purwakarta, begitu PT. Kereta Api Indonesia menamai kereta api ini. Namun, bagi masyarakat tempat tinggal saya dan sekitarnya (Kadungora- Garut) sering menyebut kereta api ini "Jin Wess" atau "Jing Wess" . Entah bagaimana menuliskan kata "Jin Wess" ini, setidaknya itulah yang saya perkirakan. Dari mana asal usul penamaan kereta "Jin Wess" ini? entahlah, mungkin dari nama penemu mesin uap "James Watt" dan seterusnya masyarakat Garut salah dengar dan melafalkannya sebagai "Jin Wess" . Ah, entahlah. Saya tanya sana sini gak ada yang bisa jawab tentang ini.

Apa hal menarik dari kereta api "Jin Wess" ini? Kereta ini beroperasi dari Cibatu (stasiun paling ujung Garut) sampai Purwakarta hanya satu kali perjalanan setiap harinya, dan satu kali lagi rute sebaliknya, Purwakarta -Cibatu) . Dari Cibatu kereta berangkat shubuh (pukul 05:10) dan dijadwalkan kembali lagi ke Cibatu pada pukul 17:00. Nah, hal menariknya adalah untuk satu kali perjalanan Garut -Purwakarta, seorang penumpang hanya dikenakan biaya Rp 3.500 (Tiga ribu Lima ratus rupiah) . Super murah mengingat jarak Garut - Purwakarta yang sangat jauh. *Tarif ini berlaku umum, jadi walaupun Anda cuma ingin ke Bandung tetap sama tarifnya Rp. 3500
Jadwal Kereta Api Jin Wess

Tiket Kereta Api Jin Wess

Bagaimana kenyamanan kereta api murah ini? Saya pernah naik kereta api ini dulu jaman kuliah (tahun 2009an) dan terakhir kemarin 1 januari 2015. Kenyaman kereta api ini saat ini sangat jauh dibandingkan dahulu. *terima kasih untuk pembatasan tiket. Saat kemarin 1 januari saya naik kereta ini, alhamdulliah sangat nyaman, kecuali waktu tunggu di stasiun Leles yang hampir satu jam. Saat ini, pedangan asongan pun sudah tidak seliweran seperti dulu. Walaupun sudah dilarang, tapi saat ini masih ada pedangan asongan yang berjualan dengan cara kucing-kucingan dengan aparat keamanan kereta. Yah, mau gimana lagi, katanya kereta ini sudah menjadi tempat mencari rizki bagi mereka selama puluhan tahun, jadinya mereka susah move on. Lagi pula keberadaan pedagang asongan ini kadang membantu para penumpang yang kehausan atau memerlukan makanan pengganjal lapar. Maklum, penumpang kereta ini rata-rata berangkat nyubuh banget dari rumah masing-masing jadi belum sempat sarapan.

Uniknya lagi, kereta api ini sering dijadikan sebagai alat wisata untuk anak-anak. Anak-anak yang ingin mengetahui bagaimana rasanya naik kereta, biasanya diajak oleh orang tua mereka naik kereta ini . Murah kan untuk perjalanan pulang pergi, orang tua hanya menghabiskan Rp 7000 saja untuk tiket kereta. Yah itu memang di luar total pengeluaran karena kadang biaya jajan sang anak jauh lebih besar dibanding tarif kereta nya. Untuk mengakali biaya membengkak karena urusan perut, biasanya orang tua membawa bekal makanan, mereka membuat lontong dan perbekalan lainnya. Khas sunda pisan lah, kalo wisata kemana-mana pasti botram hahaha.

Tertarik untuk wisata murah dengan kereta Jin Wess ini? Pastikan Anda akan mendapatkan tiketnya. Pembatasan tiket untuk setiap stasiun menyebabkan antrian panjang setiap loket dibuka. Jadi, pastikan Anda ngantri setidaknya 2 jam sebelum kereta datang. Cukup berat memang, tapi hidup memang perlu perjuangan kan ? :D :) #halah :p