Material Science merupakan cabang ilmu meneliti hubungan yang ada antara
struktur dan propertis material sedangkan material engineering merancang dan
merekayasa struktur material untuk
menghasilkan properti material yang diharapkan. Struktur material biasanya berkaitan dengan penyusunan komponen dalam
material. Propertis material adalah sifat atau karakter material saat diberikan
stimulus dari luar.
Tiga jenis material dasar
a.
Logam
material yang tersusun atas unsur logam atau gabungan unsur logam. Kebanyakan
electron pada material logam tidak terikat pada atom tertentu (nonloalized
electron) sehingga menciptakan “sungai electron” dan menjadikan material logam
bersifat konduktor (listrik dan thermal) yang baik. Material logam tidak transparent
saat dikenai cahaya, dan jika permukaannya diamplas akan mengkilap. Memiliki
kekuatan yang tinggi sehingga banyakk digunakan untuk aplikasi structural
b.
Keramik
material yang tersusun atas unsur logam dan non-logam. Bersifat insulator
terhadap listrik dan thermal dan lebih tahan terhadap panas. Material keramik
sangat keras namun rapuh.
c.
Polymer
memiliki struktur yang sangat besar dan tersusun atas monomer-monomernya.
Memiliki densitas yang rendah dan bersifat fleksibel.
Tiga jenis Engineering Material
a.
Komposit
material engineering gabungan antara beberapa jenis material dasar. Sifat
dan propertisnya dapat dibuat sesuai dengan aplikasi yang diharapkan
b.
Semikonduktor
material yang memiliki propertis elektrik antara konduktor dan isulator.
Propertis elektrik semikonduktor sangat dipengaruhi oleh keberadaan unsur
pengotor
c.
Biomaterial
material yang memiliki sifat mirip atau hamper mirip dengan sifat sel
tubuh. Material ini harus tidak bersifat racun dan compatible terhadap sel
tubuh.
Advance material merupakan material yang diaplikasikan pada benda-benda berteknologi tinggi. 2 jenis Advanced Material.
a.
Nanocomposite material
Memiliki ukuran nanometer (10-9 nm) dan digunakan untuk
berbagai aplikasi berteknologi tinggi
b.
Smart/ intelegent material
Material
yang memiliki beberapa propertis yang dapat diubah saat diberikan stimulus dari
luar.
Nah, salah satu smart material adalah smart glasses. Smart glasses merupakan glass yang dapat berubah dari transparan ke gelap sesuai dengan keinginan penggunanya. Smart glass yang sudah ada biasanya bekerja secara pasif yaitu tergantung pada respon cahaya, namun terkadang sistem pasif ini tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna smart glass tersebut. Untuk meningkatkan kegunaan nya maka dibuatlah electrochromic yaitu material yang dapat berubah warna saat diberikan stimulus listrik sehingga dapat mentransmisikan cahaya yang mengenai benda tersebut. Dengan sekali menekan tombol maka pengguna dapat mengubah propertis smart glass tersebut.
Smart glass dapat diaplikasikan pada kacamata, jendela gedung atau jendela mobil.
Sumber : Material Science and Engineering : An Introduction. Callister dan http://www.sciencedaily.com/