sunset

sunset

Monday, 28 March 2016

Kolam Renang Wihoga, Talagasari, Garut


 Udah lama banget gak renang, maka pas pulang ke Garut kemarin memutuskan untuk renang. Niat awalnya mah pengen ke Cipanas biar mantap, tapi apa daya macetnya bikin mager. Akhirnya nyobainlah kolam renang yang secara jarak dari rumah lebih deket dibanding Cipanas : Kolam Renang Wihoga. 

Ini adalah kunjungan pertama saya ke kolam renang ini. Kolam renang ini ada mungkin 2 tahunan dibangun. Selain kolam renang, di kawasan Wihoga ini juga tersedia mesjid, lapangan futsal dan tempat makan* (kalo tidak salah liat). Cocok buat melipir istirahat apalagi kalo macetnya naudzhubillah kayak kemaren. 

Nah, kolam renang wihoga ini punya dua kolam, airnya dingin gak kyak cipanas yang anget. Tersedia juga perosotan dan ember tumpah. Biaya masuk ke sini juga terhitung murah yaitu hanya 12 ribu rupiah (ini kunjungan per 26 Maret 2016 yah). 



Salah satu view yang bisa dilihat saat berenang di kolam renang wihoga ini adalah gunung Haruman.

 Mangga nu bade nyobian kolam renang wihogana hehe. Yah, walaupun perosotana peureud, moga-moga yang punya baca tulisan ini dan benerin perosotannya jadi pas ke sana lagi udah enakeun hehe.


Tuesday, 1 March 2016

Babakan Sapotong


Babakan Sapotong merupakan nama sebuah kampung di desa Negelasari kec. Kadungora, Garut. Terdapat beberapa versi tentang asal usul nama kampung ini. Versi pertama mengatakan bahwa dahulu ada sebuah kolam kemudian karena sesuatu hal jolam tersebut harus dibagi dua sehingga menjadi sapotong (sepotong-red) sampai saat ini. Versi lain mengaitkan dengan legenda maung. Maung atau singa (?) dalam bahasa Indonesia itu miencari mangsa dari satu kampung ke kampung lainnya. Ada beberapa nama kampung yang terkait dengan legenda ini seperti Singkur, Sindang Palay dan Babakan Sapotong. Diceritakan bahwa maung tersebut tertangkap dan dipotong-potong oleh warga di kampung yang saat ini dikenal dengan nama Babakan Sapotong. Haha.. Entah, saya juga kurang percaya dengan cerita di atas.

Apapun latar belakang penamaan kampung tersbut, teman-teman sekolah saya biasanya mengingat nama kampung saya ini. Yah, walaupun dulu cendrung dengan nada becanda bully hahaha. Saat ini jika saya bertemu dengan teman-teman maka teman tersebut menanyakan apakah kampung saya saat ini sudah menjadi Babakan Satu atau masih Babakan Sapotong :p . Yah, masih Babakan Sapotong, mau digimanain lagi haha.

Eh, katanya, di dekat Rancasalak sana juga ada nama Kampung yang namanya Babakan Sapotong. Jangan-jangan itu adalah potongan satu lagi dari kampung saya haha. Nah, kalo didekatkan berarti jadi Babakan Satu dong :p .

Yah, Babakan Sapotong ini masih hijau saat ini. Sekelilingnya masih banyak gunung seperti Gunung Haruman, Gunung Kaledong, dan Gunung lainnya. Saat masih kecil, dulu di Gunung Haruman ini ada kegiatan Paralayang. Sempat juga kami "menonton" peparalayang yang jatuh di sawah kering di Sarpanjang. Tapi saat ini kegiatan Paralayang di Gunung Haruman ini sudah lama tidak ada. 

Di Babakan Sapotong ini kamu dapat mengamati Kereta api yang lewat jalur selatan hilir mudik. Jadi kalo kamu berangkat dari arah Bandung misalnya maka akan melewati kampung Babakan Sapotong ini setelah stasiun Leles, sebaiknya jika kamu dari arah Tasikmalaya maka akan melewati Kampung Babakan sapotong ini setelah Stasiun Kiarasari.

*Tulisan ini dimaksudkan agar orang-orang yang mencari "Babakan Sapotong" tidak hanya menemukan tentang kecelakaan Bis Karunia Bakti dimana warga Babakan Sapotong adalah salah satu kernetnya. Biar semua orang tahu kalo Babakan Sapotong itu sudah bisa digoogle lho hahaha *norak mode : On.