Bandung sejak jaman dulu terkenal dengan berbagai jajanan kreatifnya. Akhir-akhir ini, kita (orang yang ada di Bandung) pun mengenal banyak jajanan yang mayoritas adalah produk modifikasi dari jajanan yang sudah ada sebelumnya . Katakanlah cireng isi sebagai produk modifikasi dari cireng (tanpa isi) misalnya atau gehu pedas, cimol , seblak, kripik setan dan jajanan lainnya. Apa yang dimodifikasi? salah satunya mungkin ada di point rasa "pedas". Hal ini menunjukan betapa akhir-akhir ini masyarakat Bandung begitu gandrung terhadap rasa pedas.
Mendengar kata pedas, sebagian besar orang akan langsung memikirkan cabai sebagai sumber rasa ini. Banyak pertanyaan yang terlintas di benak tentang cabai . Dengan bantuan Mbah Google, akhirnya saya pun menemukan jawabannya. Berikut pertanyaan dan sekaligus jawaban sekitar cabai dan pedas.
1. Kenapa cabai rasanya pedas?
Karena kalo asin kemungkinan besar itu adalah garam , he...
Cabai memiliki rasa pedas karena cabai mengandung suatu senyawa yang bernama Kapsaisin. Kapsaisin ini letaknya ada di urat putih tempat melekatnya biji cabai. Kebanyakan orang akan membuang urat putih ini (sekaligus bijinya) jika merasa terlalu pedas dengan cabai (walaupun mungkin sebenarnya mereka ga tahu kalo di situ ada kapsaisin, sumber rasa pedas cabai).
2. Kenapa rasa pedas cabai tidak cepat hilang walau kita sudah minum banyak air ?
Kapsaisin adalah suatu senyawa nonpolar yaitu senyawa yang tidak dapat larut dalam air dan senyawa polar lainnya. Saat kita minum, maka senyawa ini tidak terbawa oleh air. Minum hanya akan menyebabkan kapsaisin tersebar merata ke seluruh permukaan lidah. Untuk mengatasinya, maka dianjurkan untuk meminum larutan yang mengandung senyawa nonpolar seperti susu.
3. Mengatasi sakit kepala dengan makan makanan yang mengandung cabai. Mitoskah?
Orang-orang di sekitar saya akan mengajak saya untuk makan rujak atau makan baso saat mereka merasa sakit kepala. Mereka merasa akan cepat sembuh dengan memakan makanan pedas.Hmm, awalnya saya pikir hal ini hanya sugesti semata. Namun, ternyata memang ternyata rasa pedas dapat menghalangi aktifitas otak untuk menerima sinyal rasa sakit di pusat sistem saraf. Kapsaisin akan memicu keluarnya hormon endorfin sehinga rasa sakit akan berkurang.
4. Mengapa konsumsi banyak cabai dapat menyebabkan sakit perut?
Sakit perut setelah makan cabai diakibatkan karena kita mengkonsumsi cabai dalam jumlah banyak dan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat. Selain itu, banyak makan cabai dapat menyebabkan dinding lambung terkikis.
Selain itu, perlu diketahui pula bahwa ternyata cabai mengandung vitamin C lebih banyak dibanding buah-buahan seperti jeruk, mangga atau nanas.
Hmm, membaca efek positif tentang cabai membuat saya tertarik untuk jajan makanan pedas-->nyari-nyari alasan wat jajan :)
hmm..harus coba makan seblak pake cabai Bhut Jolokia a.k.a "Ghost Chili"....
ReplyDelete(Scoville Rating = 900.000-1.050.0000)
..saking pedesnya sampe katanya dipake sebagai bahan penyusun granat(??)
klo makan seblak pake Ghost Chili akan menyebabkan sakit kepala sekaligus sakit perut akan hilang dalam waktu bersamaan karena perutnya meledak.. (waduh..)
ReplyDelete