sunset

sunset

Wednesday 23 October 2013

Belajar Bahasa Asing Mode : On


Jadi ceritanya saya lagi tertarik (lagi) buat belajar bahasa Jepang. Sebenarnya ini bukan yang pertama karena saya sebelumnya pernah belajar bahasa ini tepatnya saat saya duduk di bangku kelas 3 SMA. Saat itu, bahasa Jepang termasuk salah satu mata pelajaran di sekolah saya. Namun, guru bahasa Jepang saya saat itu hanya mengajarkan kami (baca : murid)  “greetings” dan hiragana hanya sebatas pengenalan huruf saja. Ujian sekolah pun bekisar antara itu saja. Seingat saya soal ujian saat itu adalah seperti berikut :
  • Kata /kalimat apa yang kita sebutkan saja bertemu dengan teman lama?
  • Selamat malam =
  • Hiragana untuk tas adalah
Tentu saja untuk kosa kata yang diujiankan adalah terbatas kosa kata yang sudah diperkenalkan di kelas.
Nah, serius cuma seputar itu saja yang saya pelajari saat SMA dahulu.

Saat ini, saya sedang mencoba belajar lagi bahasa yang satu ini. Kenapa? Karena saya sedang ingin hehehe…Masih dalam tahap mengingat huruf-huruf hiragana dan katakana. Selama saya mempelajari ini ada beberapa hal yang saya terapkan dalam usaha mempelajari bahasa ini, yaitu :
  1. Awalnya saya agak berat untuk mengingat huruf-huruf hiragana dan katakana. Beuu, banyak banget itu huruf. Mungkinkah saya bias hafal? Nah kemudian saya berfikir, bukankah sebelumnya saya juga pernah belajar huruf selain latin dan saat ini saya mampu dengan lancar membacanya tanpa bingung sedetik pun untuk membedakan satu sama lainnya. Iya, huruf hijaiyah :D . Semangat untuk mempelajari huruf-huruf itu pun berkobar dan berharap secepatnya mampu membaca huruf-huruf itu selancar saya membaca huruf hijaiyah . Aamiin 
  2.  Dalam mempelajari aturan-aturan membaca pada huruf hiragana saya menemukan aturan yang sama dalam tajwid saat mengaji. Dalam bahasa Jepang ada aturan membaca bahwa jika huruf n kemudian di depannya ada huruf b, p, maka cara membacanya bukan menjadi n tapi menjadi m. Senpai, dibaca sempai. N bertemu huruf g dan k menjadi ng seperti nihongo menjadi nihonggo, etc. Sama kan dengan huruf tajwid? :D
  3. Ada beberapa huruf yang ketika  panjang dan pendek memiliki arti yang beda. Misalnya okasan dengan okaasan artinya nenenk dan ibu. Sama juga dalam bahasa Arab missal antara aamin dengan amin artinya moga Allah mengabulkan dan aman.
  4. Ada beberapa huruf yang cara membacanya berbeda dengan yang lazim misalnya Ta, Chi, Tsu, Te, To . Lazimnya kan Ta Ti Tu Te To. Nah sama juga kan dalam bahasa Arab. Ra, Ri Ru tapi malah Ro Ri Ru. Yah seperti itulah :D

Jadi, kapan yah saya mampu membaca huruf hiragana dan katakana selancar membaca huruf hijaiyah? :D semoga secepatnya.