sunset

sunset

Monday 11 September 2017

Tape Ketan Hitam Yeuh, I'm Peu Yeum

Tape Ketan sepertinya merupakan makanan tradisional dari berbagai suku di Indonesia seperti Sunda, Jawa, Betawi dan lainnya. Masing masing mempunyai cara penyajiannya khasnya misalnya Orang Betawi yang menyajikan tape ketan dengan Ulli.

Nah, pernahkah coba menggabungkan tape ketan hitam dengan es tong tong atau es krim? :) . Saat disajikan dengan es krim, maka dapat disajikan menjadi fusion dessert : gabungan tradisional tape ketan dengan modern es krim hehe..


Bagi yang ingin mencoba menu ini, bisa Order tape ketan hitam nya ke Oleh Oleh Garut09 di No. Whatsapp/ Line : 0896-3806-2883.  Kami menjual tape ketan hitam dalam kemasan toples apel kecil isi 400 gram dan kemasan toples apel besar isi 750 gram dan plastik Zipper isi 500 gram. Bisa kontak kami dulu di no tersebut atau boleh checkout di toko shopee kami : shopee.co.id/oleholehgarut09 atau tokopedia : tokopedia.com/oleholehgarut09


Untuk menjamin kesegaran tape saat disantap oleh Anda  dan Keluarga, maka kami hanya membuat berdasarkan pesanan saja (Pre -Order 5-7 hari) :) . Pengiriman dari Garut dengan menggunakan kurir J&T. Selama ini alhamdulillah lancar jaya pengiriman dengan J&T ini, bahkan kami kirim ke Sumatera dan Sulawesi saja sampai dalam waktu 3 hari :) dan Bandung dalam 1 hari saja (kalo ada kendala, paling telat 3 hari :) )




untuk melihat testimoni rasa tape ketannya, bisa intip di FP Facebook kami : OlehOlehGarut09 di album testimoni atau intip IG kami di @Oleholehgarut09 dan @tapeketanhitam09 .



 Berikut daftar kota yang pernah kami kirimi tape ketan hitam :


Yeuh, I'm Peu Yeum merupakan tape ketan hitam premium, bulir utuh, manis dan tidak benyek. Diantos dugi kaimpen, atosna dedeuieun :)


#tape #tapeketan #tapeketanhitam #peuyeum #peuyeumketan #peuyeumketanhideung #oleholeh #oleholehgarut #oleholehgarut09 #oleholehpriyangan #tapemanis #tapegarut #tapebandung #peuyeumgarut #peuyeumbandung


Transportasi Ibukota Indonesia (Jakarta) vs Thailand (Bangkok)

Tidak bisa mengendarai baik motor maupun mobil menjadikan saya sebagai pengguna transportasi umum. Saya terbiasa ke mana-mana menggunakan transportasi umum : ojek, bus, kereta, dll. Di Jakarta, kita fokuskan namanya pada metromini, kopaja, transjakarta untuk bus dan commuter line untuk kereta api. Metromini dan kopaja terkenal supirnya yang ugal-ugalan maka jika tidak kepepet, saya biasanya menghindari kedua jenis transportasi tersebut. 

Kemana-mana menggunakan transportasi umum juga saya terapkan saat berkesempatan untuk mengunjungi negara lain. Selain bisa mengeksplor transportasi umum di sana, biaya menggunakan transportasi umum juga lebih murah tentunya sehingga biaya untuk ini dapat dialihkan untuk oleh-oleh atau mencoba makanan khas sana.

Kali ini saya ingin membandingkan transportasi umum di Ibukota Thailand, Bangkok dengan Ibukota negeri kita tercinta, Jakarta.

1. Bus
Di Thailand sana saya kesulitan untuk mencari map bus seperti transjakarta. Sama dengan di Singapura, bus-bus di sana memiliki nomor dengan trayek-trayek tertentu sehingga jika ingin menggunakan bus kita harus tau no bus beserta rutenya. Bagi saya, transjakarta (dengan rute di maps) lebih nyaman ketimbang bus-bus di Bangkok. Jujur, dua kali ke sana saya belum mencoba naik bus karena khawatir bingung, maklum tulisan-tulisan di sana keriting dan susah dibaca kalo nyasar wassalam hehe. (pernah ngalamin salah turun halte waktu naik bus di SG, tapi kan tulisan nya masih terbaca jadi bisa tau posisi kita di mana). Selain itu, katanya di jam-jam sibuk, jalanan Bangkok juga macet sehingga saya lebih urung lagi untuk menggunakan bus (karena tidak menggunakan bus selama di Bangkok jadi saya tidak tau seperti apa macet dan keparahannnya di sana)

2. Kereta
Di sini ada dua sistem kereta yaitu kereta bawah tanah (MRT) dan kereta monorail (BTS). Dari segi harga, BTS lebih mahal ketimbang MRT tapi masih lebih murah dibandingkan taxi. Nah, kalo di Commuter line atau kereta di SG kan semua sistem terhubung sehingga kita hanya perlu beli satu tiket selama perjalanan, kalo harus transit yah hanya transit saja tidak usah bayar lagi, Nah, kalo di Bangkok, karena sistemnya yang beda, maka kalo kita nyambung dari MRT ke BTS atau sebaliknya maka kita harus beli tiket lagi, tidak terintegrasi. Selain itu, saat transit kita harus bergerak ke lokasi yang berbeda, hoki kalo geraknya tidak terlalu jauh misal dari BTS Asok ke MRT xxxx tapi kalo pas dapat dari MRT yyy ke BTS zzzz mantep banget, itu jauuuuuuuuuuuuuh banget. Lebih baik cari rute transit lain karena MRT yyy ini sangat jauh lokasinya ke BTS. Tapi berkat ketidaktauan saya saat itu walaupun harus berjalan jauh, saya jad tahu berlapis-lapisnya jalur kereta di Bangkok ini, setidaknya saya melihat 5 lapis, 3 lapis bawah tanah dan 2 di atas tanah. Eta teu kapikir gimana bikinnya hehe...

Hal yang menarik yang harusnya ditiru commuter kita adalah sistem ticketingnya. Saya selalu bertanya kenapa kita harus deposit 10ribu dan mengantri mengular panjang saat harus mengembalikan kartu commuter line. Kenapa sistemnya tidak seperti coin MRT Bangkok ini, saat kita exit maka coin akan otomatis tertelan sistem sehingga otomatis dikembalikan ke perusahaan. *alasan kita pake deposit kan karena dulu banyak bolongan di stasiun sehingga banyak orang yang keluar tidak pada tempatnya saat exit sehingga tidak mengembalikan kartu dan akhirnya perusahan rugi. Tapi kan sekarang stasiun-stasiun di Jakarta udah bagus. Udah pasti lewat exit yang benar. Ah.


Negara tetangga memang selalu lebih hijau daripada negeri sendiri.


grab, taxi tapi farenya normal



BTS di belakangnya ada peta jadi kita bisa tau ada bts apa lagi setelah nya, gak celingak celinguk tanya,
tempatnya bersih, gak ada tempat sampah tapi mentalnya keren, udah rapih ngantri. sistemnya otomatis, tapi kalo ngerasa lieur bisa beli manual, tapi antrinya lebih lama.
sign nya yang jelas, ati-ati di saphan taksin karena cuma ada satu jalur, kita malah naik ke arah sebaliknya, tapi warganya keren langsung ngasih tahu.
ada beberapa lapis, hati hati transit di setelah lumpihi kalo lanjut bts, jauh cuy