sunset

sunset

Thursday, 22 November 2012

Coming Soon


"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah", Minke – Rumah Kaca, 352

Quote tersebut saya copas dari blog istri salah satu Kakak etoser Bandung. Lho kok Bisa? Tenang saya ga-stalking beliau kok, cuma blog tersebut nampil di newsfeed Facebook dan kaka etoser tersebut memberikan link salah satu cerita yang menarik untuk dibaca dari blog istrinya. Maka saya pun meng-klik blog tersebut, membaca ceritanya dan menemukan kutipan kata tersebut dari tampilan blog beliau.

Sebenarnya saya tidak tahu siapa “Minke” dan apa wujud “Rumah Kaca” itu. Film kah, novel kah, puisi kah? Entahlah, yang jelas saya suka kutipannya. Setelah digoogling barulah tahu. Mamang Google emang keren hehe..

Nah, dari isi kutipan itu, saya jadi pengen nulis-nulis yang agak serius gitu di blog ini, semisal apa yang saya pelajari saat saya kerja. Saya mempelajari tentang alat-alat karakterisasi material di antaranya XRF, Ultrasonik, Radiografi. Tinggal nunggu momen ajalah untuk nulis ini :D . Semoga saya cepet paham tentang alat-alat ini dan bisa berbagi di blog ini :D




Wednesday, 10 October 2012

English in Garut Style

Alhamdulilah, Tak disangka dan ta dinyana (bahasa naon ieu :p), awal oktober ini saya mendapat dua kabar bahagia dalam jangka waktu yang berdekatan dan keduanya berkaitan dengan bahasa Internasional, English.

1. Saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi Kuala Lumpur, Malaysia dalam rangka trainning dari perusahaan tempat saya bekerja. 
Trainning tentang penggunaan alat  yang diselenggarakan 9 sampai dengan 11 Oktober mendatang. Trainnernya langsung dari Amerika sana dan trainee nya berasal dari negara-negara Asia (saya baru berkenalan dengan trainee dari China dan Myanmar). Trainee tuan rumah, Malaysia juga hadir namun mereka bukan orang Melayu melainkan orang keturunan China. Untuk berkomunikasi, tentu saja harus menggunakan bahasa internasional, English. 

Aih, serius saya modal beruntung bisa mengikuti trainning ini. Bayangkan saja, dengan kemampuan b.Inggris yang pas-pas an saya dikirim untuk mengikuti trainning ini. Yah, kalo dengerin doang mah bisa lah yah (beruntung pelafalan b.inggris trainnernya jelas banget, ga kumur-kumur :) ), tapi sekalinya ingin nanya , hadeuh, bikin bingung yang ditanya dan dikirannya bahasa Inggris mereka yang belum fasih padahal mah saya nya :p .

2. Paper TA saya tembus conferensi Internasional
Kalo ini akan diselenggarakan 9-10 November 2012. Walaupun judulnya internasional, acaranya diselenggarakan di Serpong. Indonesia jadi tuan rumah. Nah, lagi-lagi Inggris saya bakal diuji. Yah, paper saya bakal di presentasiin. Nah lho. Widih, nulis paper kemaren aja ngandelin Mbah Google sebelum akhirnya dikoreksi temen lab yang Inggrisnya mantep. 

Kalo saya mikir sih, sebenarnya bahaa inggris saya ga parah-parah banget, cuma karena kurang pede jadina agak bergumam. Ok mari bertekad jadi PD dengan tetap belajar lebih keras lagi. Bukankah Mr. Evandeva pernah bilang kalo setiap orang itu unik, termasuk saya :) , jadi Mari berPD ria dengan English in Garut  Style :)

Friday, 5 October 2012

Tugas Akhir Tahap 2

Per 1 Oktober 2012 resmi sudah saya bekerja. Yah, bekerja. Ada banyak faktor yang meminta saya menjalani hal ini. Namun, jujur, mimpi menjadi social entrepreneur itu masih bulat saya pegang dan ingin saya realisasikan.

Satu bulan pasca Wisuda dalam status yang ga jelas membuat saya terkadang jadi GJ.  Bagaimana tidak, jika tiba-tiba saya mengirim sms seorang teman dan menanyakan definisi pengangguran. Yah, penggangguran. Mengapa saya bertanya demikian? karena saya ingin mendapat jawaban "apakah saya pengangguran?". Otak saya mengatakan bahwa jika definisi pengangguran itu adalah orang yang tidak berpenghasilan maka saya tidak termasuk ke dalam golongan ini. Pascawisuda saya berkegiatan yang berpenghasilan dan saya mampu memenuhi kebutuhan saya bahwa bisa sedikit ngirim buat orang tua. Namun entah mengapa saya tetap menanyakan hal ini. Akhirnya dengan sedikit ragu akan pertanyaan saya, teman saya menjawab bahwa pengangguran adalah seseorang yang tidak melakukan kegiatan untuk menghasilkan karya atau tidak mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya. Hmm,, Ok. Mungkin jawaban ini bisa menghibur saya bahwa saya bukan seorang pengangguran.

Selama satu bulan, saya pun gamang antara memutuskan untuk berwirausaha atau kerja. Serius, banyak sekali faktor yang mempengaruhi kedua hal ini. Ketika teman-teman menanyakan keberadaan dan aktivitas saya maka saya menjawab bahwa saya masih mencari (mencari keputusan). Saya merencanakan beberapa kegiatan usaha yang dapat saya terapkan dan dalam jangka waktu yang sama saya pun mencari kerja. 

Maka tepat di akhir September saya memutuskan untuk menginvestasikan keuangan saya pada usaha yang akan dijalankan oleh Ua. Dan Entah bagaimana, selepas saya menelpon orang tua saya, datanglah sms dari salah satu perusahaan yang saya apply bahwa saya diterima sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Akhirnya, saat ini saya menjalani dua hal tersebut. Melakukan investasi (sangat) kecil di usaha Ua dan berstatus sebagai karyawan di perusahaan supplier alat-alat analitik labolatorium. Alhamdulilah, perusahaan ini bergerak di bidang yang saya sukai dan ada hubungannya dengan kuliah.

Saya bekerja di bagian Product Support yang tugasnya membaca berbagai literatur tentang alat-alat analitik labolatorium. Yah, tugas saya belajar. Belajar mengerjakan Tugas Akhir Tahap 2. Tugas Akhir tahap 1 saya kerjakan di kampus, membuat material nanomagnetik untuk aplikasi kanker tulang dan di sini saya mengerjakan Tugas Akhir Tahap 2 untuk mengetahui dan memahami karakteristik, cara kerja dan aplikasi dari alat-alat karakterisasi material. 

#Ditulis di jeda waktu istirahat kerja :)

Sunday, 9 September 2012

Setu Babakan yang (Tidak) Gratis



Setu Babakan merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Jakarta. Kebudayaan Betawi dan keindahan pemandangan setu atau danau merupakan daya tarik utama dari tempat ini. Namun, hati-hati jika Anda berkunjung ke sini, apalagi jika Anda bukan orang Betawi asli, bahaya karena berwisata di sini bisa menguras kantong Anda. Lho bukannya masuk Setu Babakan itu gratis ? Memang, tapi Anda tidak akan tahan untuk tidak melakukan wisata kuliner di sini hehe..

Di Setu Babakan ini banyak sekali dijajakan makanan khas Betawi, di antaranya :
1. Buah Kecapi
Sekilas, Buah Kecapi ini mrip dengan bola tenis karena bentuknya yang bulat dan warna kuningnya serta ukurannya yang menyerupai bola tenis. 

Buah ini berwarna hijau saat masih muda dan menjadi kuning saat telah matang. Rasa buahnya ada yang asam dan ada yang manis, Namun, rata-rata manis jika memang sudah benar-benar matang. Biji buahnya lumayan besar, namun karena daging buahnya menempel dengan erat di bijinya, tak jarang banyak orang yang juga memakan dengan cara menelan juga bijinya. #ini yang saya lakukan pas dulu kecil, tapi sekarang mah karena takut bantu ginjal jadinya ga lagi :p. 

Yah, ini bukan kali pertama saya memakan buah kecapi ini, karena waktu kecil saya juga tinggal di sekitar warga Betawi di daerah Kalimalang, Bekasi Timur. Namun, entah karena saya selalu tidak sabar untuk memakan kecapi muda atau karena pohon yang ada menghasilkan jenis kecapi tertentu sehingga saya jarang menemukan kecapi yang rasanya manis. Nah, baru di Setu Babakan inilah saya mendapatkan buah kecapi yang sangat manis dan daging buah yang pulen ini #halah :)

2. Kerak telor
Memang sih saat ini banyak dijumpai kerak telor di daerah-daerah lain selain Betawi, Bandung misalnya. Di gerbang depan maupun belakang kampus saya di Bandung, ada penjual kerak telor. Entah mamang itu benar-benar orang Betawi yang mengekspansi penjualan ke Kota lain atau orang non-Betawi yang berupaya mencari peruntugan dengan menjual kerak telor di Bandung.

Saya pernah membeli kerak telor waktu di Bandung sana namun karena penasaran untuk mencicipi memakan kerak telor asli di daerah Betawi maka akhirnya saya pun memesan satu buah kerak telor dengan telor bebek bahkan agar rasanya mantep :) .


Informasi dari Bapak penjual kerak telor ini bahwa ternyata kerak telor dan gerobaknya sudah sering muncul di TV, terhitung 4 stasiun TV bapak ini sebutkan. Hmm, tapi ga tau juga, toh kalopun saya sedang menyaksikan liputan tentang setu babakan ini yang saya fokusi adalah kerak telornya bukan penjualnya, kecuali kalo yang bikin kerak telor ini masterchef Juna :p

#Nama Bapak Penjualnya Pak Sukri, jadi lain kali kalo nonton liputan tentang penjual kerak telor di setu Babakan bisa cek namanya Bapak ini atau bukan, halah penting bet :p . Padadal penjual kerak telor di sini sangat bejibun

3. Bir Pletok
Bir yang satu ini tidak mengandung alkohol sama sekali namun memiliki fungsi yang sama yaitu menghangatkan badan. Kenapa? karena bir yang satu ini terbuat dari jahe. Rasanya hampir sama saja dengan wedang jahe. 

Bir ini tidak menggunakan bahan pengawet buatan apapun namun bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama, bekisar 6 bulan. Warna cokelat yang dihasilkan pun adalah warna alami dari jenis buah asam. Wangi yang keluar berasal dari kacang Secang (klo tidak salah). Bir ini sangat direkomendasikan untuk diminum karena menyehatkan, menghangatkan dan 100% halal :)

Bir ini dijual dalam botol-botol sirup seperti di samping. Namun untuk meminumnya, kita langsung meminumnya tanpa ditambahkan air lagi seperti layaknya sirup. Langsung diminum sangat enak. Jika Anda suka meminumnya dalam kondisi dingin, maka saya (atas rekomendasi Ibu penjual) menyarankan untuk memasukannya ke dalam lemari es saja, tidak dengan menambahkan batu es. Kenapa? Hasil yang saya minum membuktikan bahwa ketika ditambah batu es maka rasa khas jahe dari bir ini langsung hilang. Jadi, sebaiknya diminum langsung saja :) , tapi jangan ditenggak langsung di botolnya yah,, ambil gelas dulu lah, sabar sedikit dan temukan sensasi rasanya #halah :p

Hmm, masih banyak lagi sebenarnya makanan khas Betawi yang ada di sini, namun saya belum mencicipnya satu per satu, hanya mengabadikannya saja dalam beberapa potret berikut :)

4.  Toge Goreng

5. Ketoprak

6. Rujak Tumbuk

7. Dodol Betawi

8. Laksa

Nah, jadi bagi yang mau main ke setu babakan, jangan sampai Anda tidak menyiapkan uang (banyak) karena akan menyesal jika tidak mencicipi makanan khas Betawi ini :) 

Untuk wahana apa saja yang ada di sini, akan saya ceritakan di cerita selanjutnya, jadi sabar yah :D #padahal ga da yang nungguin :p







Friday, 7 September 2012

Jates Mode : On

Jates itu adalah bahasa Jawa untuk menyebut pepaya, eh salah ding itu mah kates :p . Jates itu adalah sebuah istilah bagi orang Sunda untuk menyatakan suatu tindakan ceroboh. Misalnya, jika seseorang diminta untuk mencuci piring oleh Ibunya, namun sering kali saat kegiatan ini berlangsung, satu atau dua piring jadi korban dan pecah. Maksudnya bukan dipecahkan secara sengaja dengan cara dilemparkan misalnya, tapi memang murni unsur ketudaksengajaan. Hal ini berulang-ulang kali terjadi sehingga Ibu tersebut biasanya mengatakan bahwa anak itu seorang yang jates. 

Ada suatu tradisi atau mungkin lebih tepat bila dikatakan sebuah mitos untuk menyembuhkan atau mengurangi kejatesan. Setiap seorang anak jates hendak melakukan cuci tangan, semisal sebelum atau sesudah makan, anak tersebut diminta untuk mencuci tangan dengan air hangat. Entahlah, apa maksudnya. Mungkin agar dengan menjadikan tangan itu hangat maka tangannya menjadi lebih hati-hati. Tapi ga tau ding.

Salah satu di antara anak jates itu adalah saya dan saya pun ketika kecil sering kali melakukan kegiatan cuci tangan dengan air hangat. Saya sih seneng-seneng aja, secara kan lumayan tangannya jadi hangat hehe... Namun, apakah kejatesan saya berkurang? Hmm, entahlah. Tapi jika jates hanya didefinisikan sebagai seseorang yang sering memcahkan piring sepertinya saya telah dieliminasi dari anak jates ini. Saya jauh lebih berhati-hati sekarang saat cuci piring. Namun, jika jates itu adalah ceroboh dan sering melukai diri sendiri seperti air hangat tersebut tidak menyembuhkan kejatesan. Sering kali saya melukai diri sendiri. Maksudnya bukan melukai sendiri secara sengaja, tapi kembali lagi pada definisi awal , jates = kecerobohan yang tidak disengaja. 

Akhir-akhir ini sepertinya jates saya sedang kambuh #halah :p. Bayangkan saja, tiba-tiba saya melihat memar di kaki. Widih, memar apa ini? saya tidak ngeh apa penyebab memar ini. Ternyata ingat, oh iya kemaren kejedot pintu. Belum lagi, tiba-tiba ada bekas luka gores di kaki juga dan ternyata saya baru ingat itu kegores tanaman hias. Hadeuh, parah bet deh pokoknya. Ga ngerti harus digimanain lagi nih wat menyembuhkan kejatesan ini. Bahaya juga nih kalo keseringan melukai diri sendiri kayak gini.

Adakah yang punya solusi mengurangi kejatesan? :D