sunset

sunset

Sunday 27 February 2011

Sekelumit Kecil Belajar Membuat Batik

Batik? Semua orang Indonesia sudah sangat familiar dengan satu kata ini, terlebih-lebih pasca terjadinya pengklaiman budaya negeri ini oleh negara tetangga. Kesan batik yang dahulu kolot dan terimagekan hanya diperuntukan untuk para Bapak untuk pergi ke kondangan, kini telah berganti menjadi sesuatu yang modis dan keren untuk digunakan kapan saja dan ke mana saja. Hmm,,bahkan secara tidak langsung terenggalakan hari jumat sebagai hari menggunakan batik.
Setiap daerah di Indonesia sebenarnya punya batik, yang membedakan antara satu daerah dengan daerah diantaranya adalah motif dan warna.
Kenapa tiba-tiba saya menulis tentang ini?? Karena saya baru saja mengikuti workshop pembuatan batik. Ya, sebuah workshop yang dilakukan oleh salah satu unit kesenian yang ada di kampus. Hari ini, pertama kalinya saya memegang dan menggunakan canting, alat untuk menempelkan malam ke kain. Dan hari pertama saya membuat batik :)
Sebenarnya kami (peserta workshop) ini dipersiapkan untuk menjadi trainner acara pemecahan rekor pada 12 Maret 2011 nanti. Maka tak heran jika panitia mengajarkan kami dengan sejelas-jelasnya tapi percayalah suasananya sangat santai. Sangat santai dengan diiiringi lagu khas jawa tengah (mungkin) yang saya tidak tahu apa itu artinya. he..
Berikut adalah langkah-langkah yang diajarkan panitia saat workshop berlangsung :
Hal pertama yang dilakukan dalam membatik adalah MOLA. Yup, membuat pola di atas kain putih dengan menggunakan pensil. Diusahakan sketsa yang ditorehkan di atas kain jangan terlalu tebal.
Kedua: MBATIK. Nah ini yang seru karena pada proses ini kita menggunakan canting untuk menempelkan lilin ke atas kain. Ada teknik khusus yang harus diperhatikan di sini yaitu posisi duduk dan posisi memegang canting. Kita harus duduk dengan tangan kanan berada di sebelah kanan kompor. Hal ini dimaksudkan agar jika lilin menetes,tidak mengenai orang lain yang ada di samping kita.
Untuk posisi canting adalah harus dipegang 45 derajat mengarah ke atas, bukan menunduk. Kenapa? Agar dapat menahan lilin yang ada di dalam canting supaya tidak menetes. Pada dasarnya bukan menuangkan lilin ke atas kain tapi membiarkan kain menyerap lilin yang didekatkan ke kain. Bingung? Ya gitu lah ya pokoknya :-p
Ketiga : Nyolet, yaitu memberi warna pada kain dengan menyapukan warna di atas kain menggunakan kuas. Nyolet adalah salah satu teknik pewarnaan pada batik selain pencelupan. Kelebihan nyolet dibanding celup adalah kita dapat mewarnai dengan banyak warna secara bersamaan dan tidak perlu Mbatik secara berulang-ulang. Namun, sebenarnya untuk warna yang lebih bagus memang dihasilkan dengan pencelupan.
Agar warna yang kita oleskan pada proses nyolet bertahan lama maka pada kain tersebut dioleskan oleh zat bernama WATER GLASS. Entah zat apa yang dimaksud. Agak lengket yang pasti.Setelah itu, kain dijemur sebentar.
Keempat: NGLOROD. Ni istilah jawa sepertinya untuk mendeskripsikan suatu teknik menghilangkan lilin yang menempel di kain dengan cara merebus kain dalam air yang ditambahkan soda ash. Soda ash berfungsi untuk mempermudah proses pelorodan.
Setelah itu, bilas kain dalam air dingin untuk memastikan tidak ada lilin yang masih menempel. Setelah itu, jemur deh kainnya. Saat kain kering, maka berakhirlah proses membatik :)
Proses ini hanya sekelumit kecil pembuatan batik karena sebenarnya pembuatan batik itu ada berbagai teknik yang berbeda-beda. Yang saya tulis di sini adalah hasil dari pembelajaran yang saya dapatkan saat pelatihan ini saja.



Ya, berhubung saya tidak pandai dalam menggambar dan saya belum mahir menggunakan canting , maka hasil membatiknya pun ya seperti itu. Tidak ancur banget si, Cuma agak ga jelas arahan ni gambar mau dibawa ke mana :-p

Ternyata proses pembuatan batik tidak semudah apa yang dibayangkan tapi memang seru kok. Sekali-kali mencoba hal baru itu menyenangkan lho :)

No comments:

Post a Comment