sunset

sunset

Thursday, 25 August 2011

Untukmu

Cinta ini masih sama seperti dulu,,
sama seperti hari kemarin, sebulan yang lalu atau setahun yang lalu

bukan tidak ingin mengutarakan langsung, namun
sedang mempersiapkan diri
agar mampu mempersembahkannya dengan sempurna

Ketika orang lain mempertanyakan cinta ini
dan memaksamu untuk ikut meragukannya
berusahalah sekuat mungkin untuk mengabaikan

yakinkan hatimu bahwa saya tetaplah saya
yang selalu mencintaimu
kapanpun dan di manapun saya berada


Percayalah,,
ketidakhadiran saya tidak merepresentasikan berkurangnya cinta ini
sebaliknya, ini semakin meyakinkan diri saya
bahwa saya benar-benar mencintaimu


#didedikasikan untuk kedua orang tua saya



Wednesday, 17 August 2011

Pemanasan Global, Karbon dioksida, Telor atau Anak Ayam


Matahari memancarkan sinar dan radiasi sinar ini akan mencapai ke atmosfer bumi. Saat mencapai atmosfer bumi, sinar matahari ada yang dipantulkan kembali ke luar angkasa dalam bentuk infra merah dan ada pula yang diteruskan ke permukaan bumi. Bumi akan menjadi hangat karena menerima sinar matahari ini. Namun, bumi akan memantulkan kembali sinar tersebut ke atmosfer. Bumi dapat tetap hangat karena atmosfer mampu mengisolasi panas tersebut dengan adanya gas rumah kaca.

Gas rumah kaca dapat dihasilkan secara alami dari berbagai kegiatan yang terjadi di bumi seperti dari letusan gunung dan pernapasan. Selain itu, aktivitas  manusia pun dapat menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer. Gas yang dikategorikan sebagai gas rumah kaca di antaranya karbon dioksida, metana, dan nitrogen monoksida.

Apabila jumlah gas rumah kaca di atmosfer ( misalnya ) melebihi jumlah seharusnya maka akan menyebabkan proses pengisolasian sinar matahari menjadi meningkat dan mengakibatkan pemanasan global. Pemanasan global adalah suatu kondisi di mana suhu rata-rata bumi mengalami peningkatan. Hal ini seolah mengatakan bahwa pemanasan global diakibatkan oleh peningkatan karbon dioksida. Namun apakah benar seperti itu?

Sejumlah ilmuwan menemukan bahwa perubahan suhu bumi ternyata disebabkan oleh peningkatan aktivitas badai matahari, peningkatan aktivitas gunung api bawah laut, dan sistem arus laut yang kompleks. Hal ini diperkuat oleh temuan National Aeronautics and Space Administration (NASA) baru-baru ini bahwa perubahan suhu bumi dalam beberapa dekade ini ternyata diakibatkan oleh peningkatan aktivitas badai matahari.

Pada tahun 2005, sebuah studi oleh Journal  Science menemukan sebuah fakta yang sangat menarik . Journal science mengatakan  bahwa pemanasan global yang telah memicu meningkatnya  karbon dioksida di atmosfer.

Jumlah karbon dioksida yang terlarut di samudera adalah 50 kali lebih banyak dibandingkan yang ada di atmosfer. Samudera berperan dalam menyerap sepertiga emisi  karbon dioksida yang dihasilkan manusia.Saat temperatur air meningkat, kelarutan karbon dioksida di samudera akan menurun karena  karbon dioksida akan dilepaskan dari air samudera ke atmosfer.

Pertanyaannya sekarang adalah apa yang mempengaruhi apa. Karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan global atau pemanasan global yang memicu peningkatan karbon dioksida.Jawaban atas pertanyaan ini masih menjadi kajian dan perdebatan  para ilmuwan. Semoga saja kita dapat mencari tahu fakta yang sebenarnya dan perdebatan ini tidak berakhir seperti teka-teki sederhana namun sulit untuk mendapat jawaban : mana yang lebih dahulu, ayam atau telur? 

Inspirasi hari ini :)

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tinggalkan busur tak akan kena sasaran
 
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.

---Kata mutiara dari Imam Syafi'i dan tertulis di halaman awal buku karya A. Fuadi : Negeri 5 Menara---



Tuesday, 9 August 2011

Ambil Ancang-ancang dan lari ,,

Yup, entah kenapa kata-kata itu melintas begitu saja malam ini. Bukan lari dari kenyataan kok, :p
Lari. Berlari untuk mencapai cita-cita itu, cita-cita yang sempat satu semester agak meredup, namun sekarang sepertinya saya sudah mantap. Bismillah :)

Merasa perlu menebus kemalasan di semester lalu dengan sebuah aksi real. Merasa perlu bebenah diri dan berstrategi ulang untuk mencapai mimpi itu. Semoga dilancarkan. Amin.

Ayo, sus! 2014 sudah datang menghampiri dengan begitu cepatnya. persiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menghadapinya.

#sepertinya efek KP ini keren juga ,, konsisten untuk berlari, sus :D !!

Thursday, 4 August 2011

Ramadhan di tanah rantau

Samakah Ramadhan 1432H dengan ramadhan tahun-tahun lalu? Tidak, sama saja. Ramadhan ini saya lewati sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di tanah rantau. Bedanya, jarak tanah rantau di ramadhan ini sangat jauh dari biasanya. Yah, saya ramadhan di pulau seberang, pulau yang dulu saya hanya dengarkan lewat nyanyian Darso saat Bapak memutarkan lagu kesukaannya. Pulau Sumatera.

Ramadhan di sini memiliki waktu shaum yang sedikit berbeda dari Bandung atau Garut. Ketika adik saya riweuh memamerkan puasa pertamanya saat di telpon, saya masih harus menunggu sekitar 30 menit untuk berbuka. Tapi, sahur di sini lebih siang. Saya bisa sahur jam setengah lima pagi di sini dan pamer ke adik saya :p

Ini adalah ramadhan pertama saya di tanah rantau sebenarnya,, kenapa? Ya, karena jaraknya memang jauh dari kampung halaman :p

Tahun depan masihkah saya diberi kesempatan bertemu dengan Ramadhan? Jika ya, di manakah saya akan bertemu dengan ramadhan 1433H ? :D