Saya sering melihat buah ini , tapi belum pernah memakannya jadi saya tidak tahu apakah rasa dari buah ini manis, asam atau bahkan pahit. ( kapan-kapan kayaknya boleh ni makan ni buah ) :)
sunset
Saturday, 28 May 2011
Naga, Buah Naga dan Kampung Naga
Saya sering melihat buah ini , tapi belum pernah memakannya jadi saya tidak tahu apakah rasa dari buah ini manis, asam atau bahkan pahit. ( kapan-kapan kayaknya boleh ni makan ni buah ) :)
Sunday, 15 May 2011
Balada Pedasnya Cabai
Friday, 6 May 2011
Bahasa Alay
Friday, 22 April 2011
Self-Washing Glass
Saat ini banyak gedung-gedung tinggi menjulang dan hampir semua dindingnya ditutupi oleh kaca. Pemasangan kaca-kaca ini dapat mengurangi penggunaan listrik di siang hari karena cahaya matahari dapat sangat bebas masuk . Namun, agar kaca tersebut tetap terjaga kebersihannya maka tentu saja kaca tersebut harus dibersihkan. Maka munculah sebuah lapangan pekerjaan baru , para cleaning service yang akan mempertaruhkan nyawa mereka untuk menggantung di ketinggian demi membersihkan kaca-kaca tersebut dengan upah yang mungkin tidak sebanding dengan resiko yang mereka hadapi.
Kaca-kaca tersebut akan berdebu atau kotor apabila tidak dibersihkan. Namun sebenarnya ada sebuah metode otomatis ( tapi bukan dengan cara kontrol otomatis He.. ). Kaca akan membersihkan dirinya sendiri. Lho gmna cara? Hal ini dapat terjadi dengan bantuan efek fotokatalitik dengan bantuan material yang bernama TiO2 ( Titanium Oksida ). Kaca yang terlapisi dengan material inilah yang disebut self-washing glass.
Tapi bagaimana kalo bapak-bapak tersebut kita alihkan untuk bekerja di perusahaan yang memproduksi self-washing glass saja,, he..
Sunday, 10 April 2011
Dua Belas Ipa Tilu
Dua belas Ipa Tilu (tiga) adalah nama kelas yang saya huni saat masa SMA di SMAN 1 Leles, Garut. Kelas yang dihuni hanya oleh 36 siswa (26 siswi dan 10 siswa) . Semua siswa di kelas ini berasal dari kelas yang sama saat di kelas XI, XI IPA 3. Telah berada di kelas yang sama selama satu tahun membuat kami kompak di kelas XII. Kompak dalam hal apa??sepertinya kompak dalam melakukan kenakalan-kenakalan :-p. Ketua Kelas kami adalah mantan Ketua OSIS, walaupun begitu ini tak menjamin suasana kelas dapat terkendali dengan mudah menggunakan skill kepemimpinannya. Bagaimana tidak, jika justru dialah yang terkadang menjadi otak keonaran.
Apakah ini mendapat persetujuan dari Wali kelas kami?? Hmm, pada akhirnya ya. Bagaimana tidak setuju, jika kami baru memberitahu tentang dekorasi kelas saat kami telah selesai mengecat. Ha..ha.. langkah bagus untuk tidak mendapat pencekalan.
Kecaman, ancaman, cemoohan, permintaan wat mencat ulang pun datang bertubi-tubi pasca proses pengecetan ini. Tapi tak sedikit yang mengacungkan jempol karena kreativitas kami ( horey,,masih ada yang dukung :) ). Satu minggu setelah kejadian ini maka kelas kami seolah menjadi pusat perhatian. Hampir semua warga sekolah menyegaja untuk melihat ruang kelas ini. Bahkan ada siswa-siswa yang foto secara sembunyi-sembunyi setelah pulang sekolah di kelas kami ini. Ckckck berasa jadi studio foto :-P
Walaupun jumlah siswa laki-laki cuma 10, bukan berarti mereka jadi minoritas yang tertindas. Mereka, sesuai kodratnya menjadi pemimpin. Mereka sepertinya sumber onar di kelas, tapi entah mengapa, siswa yang lain (siswa perempuan ) tidak merasa terganggu dengan kenakalan mereka. Mungkin karena kami (siswa perempuan) juga mengikuti jejak mereka untuk menambah keonaran, ha..ha.., entahlah.
Walaupun 10 orang ini terkesan nakal tapi mereka sebenarnya sering melakukan hal-hal yang tidak terduga. Sebut saja aksi mereka untuk puasa sunah hari senin secara bersama-sama atau menyempatkan diri untuk shalat dhuha di sela-sela jam pelajaran. Hmm, tak terduga. Tapi itulah mereka. Kompak.
Barudak Ipa tilu, iraha atuh urang kumpul deui ?? :)