sunset

sunset

Thursday, 26 September 2013

Teknik Fisika ITB Juarai National Material Innovative University Competition (NANOVERSION) 2011 [Late Post]

NANOVERSION 2011 merupakan kompetisi karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan  oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Dengan mengangkat tema “ Spirit to Change the World for Better Life With Innovative Materials” maka setiap mahasiswa ditantang untuk mengirimkan karya tulis di bidang material yang kemudian akan diadakan seleksi oleh para juri. 

Setelah proses penyeleksian awal maka terpilih 5 tim  (dari 50 tim yang mendaftar) yang akan berlaga di Grand Final.Pada tahap Grand Final, setiap tim diberi kesempatan mempresentasikan karyanya selama 15 menit yang dilanjutkan dengan tanya jawab oleh Juri dan penonton selama 15 menit. Grand Final ini diadakan pada tanggal 18 Desember 2011 di Gedung PascaSarjana lt.3, ITS kampus Sukolilo, Surabaya.

Sesi Presentasi dan Tanya jawab 

Dua tim dari Lab. Advance Processing Material Teknik Fisika ITB atas bimbingan dari Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar, M.Eng berhasil mendapat gelar juara 1 dan 3. 

Dari kiri ke kanan : 
Muhammad Rifqi Aufan, Susilawati, Lucyana Dwi Larasati, Mohammad Fahmi Rahmana, Angga Hudaya

Juara 1 yang terdiri dari Muhammad Rifqi Aufan (13308034), Susilawati (13308096), dan Lucyana Dwi Larasati (13308097) dengan karya Mikrokapsul Silika dengan Metode Sol-Gel sebagai Teknologi Drug Release dan Drug Delivery Sistem.

Juara 3 yang terdiri dari Mohammad Fahmi Rahmana (13308012) dan Angga Hudaya (13308020) dengan karya Sintesis dan Karakterisasi Serbuk Nanokomposit (Zirkonia-Alumina-Silika) sebagai Bahan Restorasi Gigi.

Adapun juara 2 didapat oleh tim dari jurusan Kimia ITS dengan karya Nanomaterial alpha Fe2O3 dari Bottom Ash dengan Metode Modifikasi Hidrotermal sebagai Katalis Oksidasi Sempurna Senyawa Organik. Sedangkan  dua tim dari jurusan Teknik Material-Metalurgi UI masing-masing di peringkat 4 ( Penggunaan Limbah Rambut Manusia sebagai Inhibitor pada Baja Karbon Rendah) dan  peringkat 5 ( Pemanfaatan Cangkang Udang sebagai Bahan Proteksi Korosi Paduan Magnesium untuk Aplikasi Material Biomedis).


*Abis ngerapihin folder di netbook terus nemu file ini. File yang diberikan kepada salah satu dosen, entah buat apa. Daripada terlupakan mending di post di blog ini *pamer? dikit :p . Biar memotivasi diri sendiri buat tetap berkarya *halah :D

# tiga foto lagi :)





Thursday, 5 September 2013

Banyak Cara ke Bekasi Timur dari Pondok Gede

Jadi Sabtu-Minggu itu adalah jadwal saya ngapel Bapak-Ibu di Bekasi Timur sedangkan saya ngontrak di Pondok Gede dekat tempat kerja saya. Tidak seperti halnya info angkutan umum di Bandung yang lengkap banget menjelaskan tempat-tempat apa saja yang dilalui, info angkutan umum di Bekasi ini biasanya hanya mencantumkan tempat awal keberangkatan dan tujuan akhir dari trayek angkutan umum tersebut.

Atas dasar keingintahuan mencoba beberapa trayek, maka saya menemukan beberapa cara atau rute yang dapat ditempuh oleh pecinta angkutan umum yang akan melakukan perjalanan dari Pondok Gede ke Bekasi Timur atau sebaliknya.

FYI, kontrakan saya dekat Pasar Kecapi, Pondok Gede jadi rute-rute ini berdasarkan pengalaman saya melakukan perjalanan dari kontrakan saya yang di dekat Pasar Kecapi tsb ke Bekasi Timur tepatnya Kalimalang Jembatan 1 tempat Ibu-Bapak (atau sebaliknya)

1. Angkot KCa (Buaran- Pondok Gede) turun di Pondok Gede, naik angkot 02 (Pondok Gede- Bekasi ) turun di Terminal, naik angkot K39 (Terminal Bekasi- Legenda) turun di Kalimalang jembatan 1.

2. Angkot KCa (Buaran- Pondok Gede) turun di Pondok Gede, naik angkot 02 (Pondok Gede- Bekasi ) turun di bawah tol Jati Asih, naik Bus Agramas (Tangerang Poris- Bekasi Timur) turun di Tol Timur Bekasi Timur, jalan kaki ke Kalimalang Jembatan 1


3. Angkot KCB (Pondok Gede- Bantar Gebang) turun di Bantar Gebang, jalan dikit ke perempatan Batar Gebang, baik angkot K43 ( Bantar Gebang-Cibitung) turun di Pangkalan K43 di bawah tol dekat Tol Timur Bekasi, jalan kaki ke Kalimalang Jembatan 1

4. Ankot KCB (Pondok Gede- Bantar Gebang) turun di depan Waterpark Jati Asih, naik K44 (kp. Rambutan- Komsen) turun di Komsen, jalan dikit ke bawah tol Jati Asih, naik Agramas (Tangerang-Bekasi Timur), turun di Tol Timur Bekasi Timur, jalan kaki ke Kalimalang Jembatan 1

5. Angkot KCa (Buaran- Pondok Gede) turun di Pondok Gede, naik angkot KR (Kranggan-Kp. Rambutan) turun di Pasar Rebo, naik Mayasari Bakti P9B ( Kp. Rambutan-Terminal Bekasi), turun di turun di Tol Timur Bekasi Timur, jalan kaki ke Kalimalang Jembatan 1

Semoga sedikit membantu bagi yang ingin ke Bekasi Timur dari Pondok Gede dengan menggunakan angkutan umum :D . Selalu waspada dengan barang bawaan Anda, karena kejahatan selalu mengintai (saya memiliki pengalaman kecopetan di angkot 02 , padahal saya dalam keadaan sadar sepenuhnya T.T, copetnya ahli banget kayanya, akan saya ceritakan di judul berbeda, Insya Allah :) )

Thursday, 22 August 2013

Lalaban Sunda

Sering ada banyolan bahwa jika Anda seorang Sunda maka Anda akan mampu bertahan hidup jika tersesat di hutan. Bagaimana tidak, karena seorang Sunda identik dengan penggemar lalaban, jenis sayuran teman sambal yang biasanya disajikan dalam keadaan mentah atau direbus dahulu. Lalaban ini biasanya berupa pucuk dedaunan, sayuran dan sejenisnya. 

Anda orang Sunda atau penggemar lalaban? Mungkin Anda telah mengenal dan pernah memakan beberapa jenis lalaban standar seperti rebusan daun singkong, daun pepaya, mentimum, leunca, dsb. Namun pernahkah Anda mendengar atau memakan jenis lalaban berikut ini?

1. Antanan

Jenis lalaban ini biasanya ditemukan di tegalan sawah. Jenis bahan makanan ini kadang diolah menjadi rujak. Sejak kecil saya telah tahu bahwa tumbuhan ini dapat dimakan untuk sekadar dijadikan lalaban. Saat mengikuti sebuah seminar internasional di bidang biomedik tahun lalu, saya terkejut saat mengetahui bahwa tumbuhan ini sedang diteliti karena berprospek sebagai obat anti kanker. Wow. Jika memang ternyata benar, maka tak heran jika orang di daerah saya tidak mengenal penyakit kanker, hehe.

2. Jotang
Sekilas penampilan tumbuhan ini seperti makanan kambing, tapi percayalah di daerah saya masih ada yang memakannya sebagai lalaban. Biasanya diolah terlebih dahulu dengan cara direbus.

Sama halnya dengan antanan, tanaman ini pun dapat ditemukan di tegalan sawah. Untuk tumbuhan yang satu ini, saya baru tahu jika tumbuhan ini dapat dimakan untuk dijadikan lalab. Saat lebaran 1434H kemarin, Ibu saya seperti bosan dengan makanan yang ada di rumah sehingga meminta Bapak saya untuk mencari lalaban jotang ini. Hmm,,

Jadi, apakah tertarik untuk mencoba kedua jenis lalaban ini? :D



sumber gambar
1. http://ciburuan.wordpress.com
2. http://id.wikipedia.org

Thursday, 18 July 2013

Buah atau Sayur

Tentu kita sudah tidak asing dengan buah dan sayur dan kita pun sering mengonsumsinya. Namun, tidak salahnya kita coba bermain tebak-tebakan iseng. Untuk beberapa nama berikut, coba tebak mana sayur dan mana yang buah :

1. Tomat
2. Pare
3. Jagung
4. Paprika
5. Mentimun

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia online , buah adalah bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik, sedangkan sayur adalah daun-daunan, tumbuh-tumbuhan, polong atau bijian yang dapat dimasak. Adapun definisi dari wikipedia,buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah, sedangkan sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kandungan air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara manual. 
Ada satu lagi definisi yang unik dari blog spektrumku (ga tahu punya siapa), katanya istilah sayur itu adalah istilah kuliner aja karena kalo dari istilah botani, bagian tumbuhan itu adalah akar, batang, buah, dll. 

Jadi, yang mana yang sayur mana yang buah ? :D


Wednesday, 19 June 2013

Hakikat Belajar- Tere Lije

Hakikat Belajar

Orang dewasa, saat ditanya, kenapa kita belajar menulis? Kalau jawabannya: agar bisa menerbitkan buku. Maka itu benar2 membelokkan tujuan mulia dari menulis. Saat ditanya, kenapa kita belajar memasak? Kalau jawabannya: agar bisa jadi master cheft, punya restoran mahal, maka itu juga benar2 membelokkan tujuan mulia dari memasak. Orang dewasa, saat ditanya, kenapa sekolah tinggi2? Kalau jawabannya: agar bisa kaya raya, berkuasa, maka itu benar2 membelokkan tujuan mulia dari mencari ilmu.

Anak-anak, saat ditanya, kenapa kita belajar naik sepeda? Tidak ada anak-anak yg akan menjawabnya, agar bisa jadi pembalap sepeda, bisa ikut tour de france. Kebanyakan akan menjawab karena senang saja, karena ingin bermain sepede bersama teman yang lain. Simpel, tapi menjelaskan tujuan yang mulia. Juga saat belajar main bola, berenang, anak2 akan menjawabnya sederhana. Atau bilang ingin seperti Om Messi, Om Ronaldo, tapi maksud mereka main bolanya seperti dua Om itu, bukan gaya hidup, kaya raya--orang dewasalah yang kadang menakjubkan begitu jauh mikirnya.

Kenapa kita lupa betapa sederhananya waktu dulu kita jadi anak-anak? Kita belajar merangkak, buat apa? Kita belajar berjalan, buat apa? Kita belajar berlari, buat apa? Kita lakukan saja, dengan senang hati. Dan berhasil semua. Tidak ada yang gagal belajar waktu kecil, bukan? Mayoritas sukses semua. Itu benar, kita kadang digoda dengan cokelat, mainan oleh orang tua, dan kita tertawa patah-patah melangkahkan kaki mendekat, tapi mana ada anak kecil yang perhitungan sekali saat belajar. 

Saya tidak tahu, pada detik ke berapa kita mulai punya pemahaman yang terbalik soal proses belajar ini. Entahlah. Siapa yang memulainya, siapa yang menanamkannya. Karena menurut hemat saya, akan indah sekali, saat semua orang belajar menulis, misalnya, dia simply hanya ingin menulis, dan terus, terus, terus menulis. Kesuksesan akan datang sendiri. Buku2 akan terbit. Dan berbagai milestone lainnya. Kenapa kita belajar tinggi2 untuk jadi dokter? Akan sangat indah saat orang2 hanya ingin menjadi dokter yang baik, membantu banyak orang. Kesuksesan akan datang sendiri. Kaya, terkenal. Bahkan saat kita tolak semua materi tersebut, kita menjauh, urusan duniawi itu tetap mendekat-dekat.

Ini kesekian kali saya menulis tentang hakikat proses belajar. Maka semoga satu-dua saja paham, mulai memutuskan menyukai sekolahnya, kuliahnya, sebenar-benarnya karena ingin mencari ilmu, itu sudah sebuah langkah awal dari sebuah proses panjang yang menyenangkan. Se-aneh apapun pilihan jurusan kita, setidak terkenal, dianggap remeh, kita tetap bisa menjadi yang terbaik jika tujuannya memang belajar dan menjadi terbaik di bidang itu. Lakukan dengan riang, lakukan tanpa beban, dan kita lihat hasilnya.

Pegang tulisan ini, dan silahkan cerita 10-20 tahun lagi. Apakah rumus ini keliru atau benar.

*Tere Lije


Orang yg berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang yg terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.”
Mario Teguh